Tak ada perasaan aneh yang menghinggapi Karyowinangun
pada sebuah pagi di tahun 1966. Tapi sebuah kejadian langka dialaminya di sawah
kala itu, ketika sedang mengayunkan cangkulnya ke tanah. Cangkul yang diayunkan
ke tanah membentur sebuah batu besar yang setelah dilihat memiliki pahatan pada
permukaannya. Karyowinangun dan warga sekitar pun merasa heran dengan
keberadaan bongkahan batu itu.
Dinas kepurbakalaan yang mengetahui adanya temuan itu
pun segera datang dan selanjutnya menetapkan areal sawah Karyowinangun sebagai
suaka purbakala. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari
candi yang mungkin terkubur di bawah areal sawah. Penggalian akhirnya dilakukan
hingga menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta arca-arca kuno. Dan benar,
batu-batu itu memang merupakan komponen sebuah candi.
No comments:
Post a Comment